Minggu, 09 Desember 2007

Kebosanan dan kejenuhan atlet

Kebosanan dan kejenuhan (burnout) menurut Bunker, L. K. (1985) adalah keadaan yang tidak menentu dan dipenuhi oleh rasa jenuh yang menuntut atau membuang banyak energi dan kekuatan.

Menurut Maslach, C (1978) kejenuhan yaitu hilangnya perhatian terhadap orang lain,kehilangan perasaan positif, simpati serta respek, ditandai oleh munculnya cirri-ciri kejenuhan emosi.

Kejenuhan dan kebosanan merupakan keadaan jiwa yang mengganggu manusia dalam berbagai tingkat Kejenuhan dan kebosanan dapat menghambat suatu prestasi seseorang. Dalam dunia olahraga prestasi, kebosanan menjadi sangat penting untuk mendapat perhatian mengingat bahwa hal tersebut akan dapat mempengaruhi prestasi yang akan diraih seorang atlet. Kebosanan bisa terjadi bukan saja pada atlet yang selalu mendapat porsi latihan tetapi juga terjadi pada seorang pelatih.

Penyebab kebosanan dan kejenuhan
Beberapa alasan mengapa bisa terjadi kejenuhan dan kebosanan dapat dibagi dalam beberapa penyebab, yaitu:
  1. kurangnya / berkurangnya motivasi
  2. bersarangnya penyakit hati
  3. komunikasi antar individu
  4. keletihan
Gejala kebosanan dan kejenuhan
Gejala kebosanan dan kejenuhan terbagi menjadi dua, yaitu gejala fisik dan gejala perilaku. Tanda-tanda gejala fisik dan gejala perilaku tersebut antara lain:

Gejala Fisik
  1. kelelahan luar biasa
  2. sakit kepala dan gangguan pencernaan
  3. berat badan turun
  4. susah tidur
  5. depresi
  6. sesak napas
Gejala perilaku
  1. suasana hati / emosi yang berubah-ubah
  2. mudah tersinggung
  3. berkurangnya perhatian terhadap orang lain
  4. menurunnya toleransi terhadap frustasi
  5. rasa curiga terhadap orang lain
  6. rasa tidak berdaya dan kehilangan pengendalian diri
Pada atlet, reaksi terhadap kejenuhan dan kebosanan terbagi dalam 2 kelompok yaitu gangguan kefaalan dan gangguan psikologis.

Gangguan kefaalan
  1. berat badan turun
  2. kekuatan turun
  3. cepat lelah
  4. denyut nadi meningkat
  5. otot-otot melemas
  6. gangguan pencernaan
  7. gangguan tidur
Gangguan psikologis
  1. minat latihan menurun
  2. motivasi menurun
  3. perubahan sikap
  4. bosan dan gelisah
Cara mengatasi kebosanan dan kejenuhan yang dialami atlet
Untuk mengatasi atlet yang mengalami kejenuhan emosional dapat dilakukan beberapa hal, antara lain:
  1. melakukan pendekatan pribadi. Pendekatan ini merupakan sebuah konsultasi psikologis untuk memahami dan memberi kesempatan kepada atlet untuk mengungkapkan apa yang ia pikirkan dan ia rasakan, termasuk uraian mengenai sebab-sebabnya.
  2. bersama-sama atlet menentukan jadwal latihan dan pertandingan serta melakukan olahrag yang bersifat rekreatif.
Untuk mengatasi kondisi kebosanan dan kejenuhan atlet upaya-upaya yang dilakukan antara lain :
  1. memberi variasi program latihan
  2. menghentikan program latihan untuk sementara
  3. mengubah suasana tempat latihan
  4. mengubah pola latihan
  5. melakukan variasai dalam kehidupan sehari-hari
  6. mengembangkan keterampilan psikologis seperti relaksasi, latihan yoga, penentuan sasaran dan sugesti diri secara positif.

Sumber:
Andrew Ho. (2006). Mengatasi Kejenuhan dan Kebosanan Kerja. Pembelajar.com
Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia


Tidak ada komentar: